Jumat, 15 Desember 2017

Sifat Wudhu' Nabi SAW

Sifat Wudhu’ Nabi SAW
December 8
2017
Segala puji hanya bagi Allah SWT, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para Sahabatnya semua.  Semoga upaya ini menjadi amal shalih yang diterima disisi Allah SWT. Aamiin.
Sifat Wudhu’ Nabi SAW/ Sunnah-Sunnah Wudhu’/ Hal-Hal yang membatalkan Wudhu’/ Hal-Hal yang diharamkan orang yang Berhadats/ Peringatan Penting.




Sifat Wudhu’ Nabi SAW

1.      NIAT dan BACA BASMALAH
Jika seorang Muslim akan berwudhu’, maka hendaklah ia niat dengan hatinya, kemudian membaca :
بسم اللة
“Dengan Nama Allah.”

Berdasarkan sabda Nabi SAW :
“Tidak (sempurna) wudhu’ seseorang yang tidak menyebut nama Allah (membaca: ‘bismillah’) padanya.”
HR. Ahmad.
Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwaa ul Ghaliil (no.81).
Namun apabila dia lupa membaca basmalah, wudhunya tetap sah, tidak batal.

2.      Membasuh TELAPAK TANGAN
Kemudian disunnahkan membasuh telapak tangannya tiga kali sebelum memulai wudhu’ sambil menyelat-nyelat jari-jemarinya.





3.      BERKUMUR-KUMUR
Kemudian berkumur-kumur, yakni memutar air didalam mulut, kemudian mengeluarkannya.

4.      ISTINSYAQ dan ISTINTSAR
Kemudian istinsyaq, yakni menghirup air ke hidung dengan natasnya, lalu mengeluarkannya kembali. Hiruplah air dari tangan kanan, lalu keluarkan dengan memegang  hidung dengan tangan kiri.



Disunnahkan untuk istinsyaq dengan kuat, kecuali jika sedang berpuasa, karena dikhawatirkan air akan masuk ke perutnya. Nabi SAW bersabda:
“Bersangatanlah (lakukanlah dengan kuat) dalam istinsyaq, kecuali jika engkau sedang berpuasa.”
HR. Abu Dawud, Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud (no.629)

5.      Membasuh WAJAH
Kemudian membasuh wajah. Adapun batasan wajah adalah: (Lihat gambar 5 dan 6)


·         Panjangnya mulai dari awal tempat tumbuh rambut kepala hingga dagu dimana jenggot terhurai.
·         Lebarnya dari telinga yang satu hingga ke telinga lainnya.
·         Rambut yang ada diwajah dan kulit dibawahnya wajib dibasuh, jika rambut itu tipis.




Adapun jika rambut itu tebal, maka wajib dibasuh permukaan rambut itu saja. Akan tetapi disunnahkan untuk menyelat-nyelatinya (dengan jari-jemari). Ini berdasarkan perbuatan Nabi SAW yang menyelat-nyelati jenggotnya ketika wudhu’.

6.      Membasuh KEDUA TANGAN
Kemudian membasuh kedua tangannya berikut kedua sikunya, berdasarkan firman Allah SWT:
“...Dan (basuhlah) tanganmu sampai ke siku...”
(QS. Al-Maa-idah: 6)
Atau dimulai dari siku hingga ke ujung jari.
Hadits shahih riwayat ad-Daraquthni (1/15), Baihaqy (1/56), dan selain keduanya.




7.      MENGUSAP KEPALA dan KEDUA TELINGA
Kemudian mengusap kepala dan kedua telinganya satu kali. Ini dilakukan mulai dari depan kepalanya, lalu (kedua tangannya) diusapkan hingga sampai ke bagian belakang kepalanya (tengkuk), kemudian kembali lagi mengusapkan tangannya hingga bagian depan kepalanya.



Kemudian mengusap kedua telinganya dengan air yang tersisa di tangannya bekas mengusap kepala.


8.      Membasuh KEDUA KAKI
Kemudian membasuh kedua kakinya, berikut kedua mata kakinya, berdasarkan firman Allah SWT:
“...Dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki...”
(QS. Al-Maa-idah: 6)
Mata kaki adalah tulang yang menonjol di bagian bawah betis.



Kedua mata kaki wajib dibasuh bersamaan dengan membasuh kaki.
Orang yang tangan atau kakinya terputus, maka ia wajib membasuh bagian anggota badan yang tersisa, yang termasuk wajib dibasuh. Apabila tangan atau kakinya seluruhnya terputus, maka ia hanya wajib membasuh ujungnya saja.

9.      Membaca DOA
Setelah selesai wudhu’ membaca (do’a):
Asyhadu alla ilaaha illalloohu wahdahulaa syariikalahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu.
Alloohummaj’alnii minattawwaabiina waj’alnii minal mutaththohhiriin. “
Artinya :
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikan aku termasuk orang-orang yang membersihkan diri.

10.  WUDHU’ secara TERTIB
Orang yang berwudhu’ wajib membasuh anggota-anggota wudhu’nya secara berurutan (tertib) dan berturut-turut, yakni jangan menunda-nunda membasuh suatu anggota wudhu’ hingga anggota wudhu’ yang sudah dibasuh sebelumnya mengering.

11.  MENGERINGKAN dengan HANDUK
Dibolehkan mengeringkan anggota-anggota wudhu’ (dengan handuk dan lainnya) setelah wudhu’nya selesai.








SUNNAH-SUNNAH WUDHU’

1.      Disunnahkan bersiwak (menyikat gigi) ketika berwudhu’, yakni sebelum memulai wudhu’, berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Seandainya aku tidak khawatir memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak (menyikat gigi) setiap hendak wudhu’.”
HR. Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil (no.70)

2.      Disunnahkan kepada seorang muslim untuk membasuh kedua telapak tangan tiga kali sebelum (di awal) melakukan wudhu’, sebagaimana telah diterangkan. Kecuali apabila ia baru bangun dari tidur, maka ia diwajibkan membasuh kedua telapak tangannya tiga kali sebelum wudhu’, karena terkadang di tangannya ada kotoran (najis), sedangkan ia tidak menyadarinya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah ia mencelupkan tangannya ke dalam bejana hingga ia terlebih dahulu mencuci keduanya tiga kali, karena ia tidak tahu dimana tangannya menginap tadi malam.”
HR. Muslim

3.      Disunnahkan untuk bersungguh-sungguh dalam istinsyaq, yakni melakukannya dengan kuat, sebagaimana telah dijelaskan.

4.      Ketika membasuh wajah, disunnahkan untuk menyelat-nyelati rambut yang ada di wajahnya, apabila rambut itu tebal, sebagaimana telah diterangkan. (Lihat gambar 7)

5.      Ketika membasuh tangan atau kaki, disunnahkan untuk menyelat-nyelati jari-jemari, berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Dan selat-selatilah antara jari-jemari.”
HR. Abu Dawud. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Sunan Abi Dawud (no.629)

6.      Disunnahkan untuk membasuh anggota wudhu’ yang kanan terlebih dahulu, yakni tangan atau kaki kanan dahulu, sebelum tangan atau kakinya yang kiri.

7.      Disunnahkan untuk membasuh anggota wuddhu’nya (dua kali-dua kali atau tiga kali-tiga kali), dan tidak boleh lebih dari tiga kali. Adapun kepala, tidak boleh diusap kecuali satu kali saja.
Disunnahkan untuk tidak berlebihan (tidak boros) dalam menggunakan air wudhu’, karena Rasulullah SAW berwudhu’ tiga kalitiga kali lalu bersabda:
“Barangsiapa  enambah (lebih dari tiga kali), maka ia telah berbuat  buruk dan zhalim.”
HR. Abu Dawud. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiih Sunan Abi Dawud (no.123)







HAL-HAL YANG MEMBATALKAN WUDHU’

Wudhu’ seorang Muslim batal dengan sebab beberapa perkara berikut ini:
1.      Ada yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur) berupa air besar atau air kecil.
2.      Kentut
3.      Hilang kesadaran, baik disebabkan gila, pingsan, mabuk, atau tidur nyenyak dimana seseorang tidak akan sadar apaila ada sesuatu yang keluar dari dua kemaluannya. Adapun tidur yang ringan yang tidak menghilangkan seluruh kesadaran manusia, maka hal ini tidak membatalkan wudhu’.
4.      Meraba kemaluan dengan tangan disertai syahwat, baik kemaluan dirinya sendiri atau kemaluan orang lain. Ini berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Barangsiapa menyentuh kemaluannya, maka hendaklah ia berwudhu’.
HR. Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwaa-ul ghaliil (no.117)
5.      Memakan daging unta, karena Nabi SAW pernah ditanya, “Apakah aku harus berwudhu’ karena memakan daging unta?” Maka Rasulullah SAW menjawab: “Benar”
HR. Muslim.
Makan babat, hati, lemak, ginjal, atau perut besarnya, juga membatalkan wudhu’, karena serupa dengan memakan dagingnya. Adapun meminum susu unta tidak membatalkan wudhu’, karena Rasulullah SAW pernah menyuruh sekelompok orang untuk meminum susu unta shadaqah (unta zakat), dan beliau tidak memerintahkan mereka untuk berwudhu’ setelah itu.
      Sebagai bentuk kehati-hatian, maka seyogyanya seseorang berwudhu’ kembali setelah minum kuah daging unta.



HAL-HAL YANG DIHARAMKAN TERHADAP ORANG YANG BERHADATS

            Apabila seorang Muslim berhadats, yakni tidak dalam keadaan mempunyai wudhu’, maka diharamkan kepadanya beberapa hal:
1.      Memegang mush-haf, berdasarkan sabda Nabi SAW kepada penduduk Yaman:
“Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an, kecuali orang-orang yang telah bersuci.”
HR. Ad-Daraquthni. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil (n0.122)
Adapun membaca al-Qur-an tanpa menyentuh mush-haf adalah diperbolehkan.

2.      Shalat.
Seorang yang berhadats tidak boleh melakukan shalat, kecuali berwudhu’ terlebih dahulu, berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Allah tidak menerima shalat seseorang yang tidak bersuci (terlebih dahulu).”
HR. Muslim

3.      Seseorang yang berhadats dibolehkan sujud tilawah dan sujud syukur, karena keduanya bukan shalat. Namun yang lebih utama adalah berwudhu’ terlebih dahulu sebelum melakukan keduanya.

4.      Thawaf.
Seorang yang berhadats tidak boleh melakukan thawaf sebelum ia bersuci lebih dulu, berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Thawaf di Baitullah adalah termasuk shalat.”
HR. At-Tirmidzi. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil (no.121)
Juga karena Rasulullah SAW berwudhu’ dahulu sebelum melakukan thawaf.



PERINGATAN PENTING

            Sebelum wudhu’, seorang Muslim tidak disyaratkan untuk membasuh kemaluannya terlebih dahulu, karena membasuh kemaluan itu (baik kemaluan maupun dubur) hanya diperintahkan setelah buang air besar atau buang air kecil. Adapun ketika hendak wudhu’, maka tidak termasuk ke dalam perintah itu.
            Wallaahu a’lam
            Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad  SAW, keluarganya, dan para Sahabatnya semuanya.



Sumber : Meneladani Shalat & Wudhu' Nabi SAW karya "Syaikh 'Abdullah b. 'Abdurrahman al-Jibrin.











           


Minggu, 19 April 2015

Sistem pada Mesin Mobil

                                                              Sistem pada Mesin Mobil

        Untuk melengkapi komponen utama pada mesin mobil, dibutuhkan sistem-sistem yang memungkinkan mesin dapat hidup. Berikut  sistem-sistem pada mesin mobil :

1. Sistem Starter
 
 
       
  Sistem starter digunakan untuk menghidupkan mesin dengan menggerakkan roda penerus dan poros engkol. Sistem starter digerakkan dengan mengalirkan energi listrik yang diperoleh dari baterai. Komponen sistem sterter :
Kunci Kontak
Baterai
Rellay (jika diperlukan)
Motor starter
       
2. Sistem Bahan Bakar

 
           
   Sistem bahan bakar digunakan untuk mensuplai bahan bakar dan mencampur bahan bakar       dengan udara dengan campuran yang tepat sehinga dapat terbakar dalam ruang  bakar.
  Ada 4 jenis sistem bahan bakar yang digunakan :
Sistem karburator untuk mesin bensin
Sistem EFI untuk mesin bensin
Sistem EFI untuk mesin diesel
Sistem bahan bakar gas (LPG-Liquid Petrolium Gas)

3. Sistem Pengapian

       


  Sistem pengapian difungsikan untuk menghasilkan percikan bunga api listrik yang membakar bahan bakar dalam ruang bakar. Hal ini yang membedakan motor bensin dengan motor diesel. Pada motor diesel tidak memerlukan penyalaan busi tapi penyalaan dengan kompresi. Proses pembakaran pada motor diesel terjadi pada saat bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder, dan temperatur udara yang tinggi dan panas hasil kompresi akan membakar bahan bakar yang disemprotkan melalui injektor. 

4 . Sistem Pelumasan
    
  
    Fungsi dari sistem pelumasan adalah :
Mengurangi gesekan antara komponen mesin
Sebagai pendingin
Sebagai pembersih dengan membawa kotoran sisa gesekan
Sebagai perapat antara piston dan silinder
Sebagai peredam
Untuk mencegah karat

5. Sistem Pengisian

 
     
    Sistem pengisian berfungsi untuk mensuplai energi listrik ke baterai. Baterai mensuplai kebutuhan listrik untuk motor starter pada saat start, tapi setelah mesin hidup alternator akan mensuplai seluruh kebutuhan listrik kendaraan dan mengisi kembali arus baterai yang terpakai saat start. Prinsip kerja alternator adalah merubah energi mekanik menjadi energi listrik.

6. Sistem Pendingin

       
    Mesin kendaraan menghasilkan panas yang tinggi saat beroperasi yang dihasilkan dari pembakaran campuran udara dan bahan bakar, untuk itulah sistem pendingin ada disetiap mesin kendaraan, untuk mengurangi panas yang diterima mesin. Cara kerjanya tidak hanya menyerap panas, tapi juga menjaga suhu mesin agar tetap stabil.
Ada 2 macam sistem pendingin :
Sistem pendingin dengan menggunakan air, pendinginan dilakukan dengan mensirkulasikan air melalui saluran yang terdapat pada mesin (water jacket).
Sistem pendinginan dengan menggunakan udara, dilakukan dengan mensirkulasikan udara melalui sirip sirip pendingin.

7. Sistem Pembuangan Gas Bekas

       
    Sistem pembuangan berfungsi untuk menyalurkan gas bekas hasil pembakaran keluar silinder mesin, dan juga untuk mengurangi kebisingan. Sistem ini terdiri dari saluran buang, pipa buang, dan peredam. Pada kendaraan yang meggunakan bahan bakar tanpa timah dilengkapi dengan katalitik konverter.
  
   Demikian pembahasan secara garis besar dari sistem sistem yang terdapat pada mesin kendaraan. Semoga bisa bermanfaat.

Komponen Mesin Mobil

1) Blok Silinder (Cylinder Block)

           Blok silinder merupakan bentuk dasar dari mesin yang berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar. Blok silinder terbuat dari besi tuang atau cor, tapi ada juga yang terbuat dari alumunium dengan tujuan untuk mengurangi berat dan mnambah panas radiasi. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang silinder yang didalamnya terdapat piston. Bagian atas blok silinder trdapat kepala silinder yang trdiri dari dua katup, yaitu katub hisap dan katub buang. Sedangkan dibagian bawah dari blok silnder membantuk ruang engkol untuk pemasangan properti, seperti dinamo starter, alternator, pompa bensin, dan distributor. Pada blok silinder, terdapat ruang kecil yang disebut water jacket yang berfungsi sebagai ruang bersirkulasinya air sebagai pendingin mesin.

    2) Silinder (Cylinder)
            Silinder merupakan tempat dimana piston bekerja. Konstruksinya harus presisi antara silinder dengan piston untuk menghindari terjadinya kebocoran gas supaya tenaga yang dihasilkan dapat maksimal. Pada bagian dinding silinder diberi krom untuk membatasi keausan yang disebabkan oleh gesekan antara piston dengan silinder. Jika dinding silinder telah aus, perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengebor dinding silinder dengan tore tune, sehingga ruang silinder menjadi lebih besar. Untuk hal ini diperlukan piston yang lebih besar karena bertambahnya ukuran silinder.

    3 Torak (Piston)
               Piston berfungsi menerima tekanan hasil pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol melalui batang piston. Piston terbuat dari campuran besi tuang dan aluminium. Piston bergerak naik turun secara terus menerus didalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang. Oleh sebab itu piston harus tahan terhadap tekanan dan suhu yang tinggi. Bentuk kepala pisston ada yang datar, cembung, dan ada yang cekung. Apapun bentuknya, setiap piston tetap dilengkapi dengan alur untuk penempatan ring piston dan lubang untuk pemasngan pena piston. Ring piston ada dua jenis, yaitu ring oli dan ring kompresi. Ring piston memiliki tiga peranan penting, pertama mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar selama langkah kompresi, kedua mencegah mengalirnya oli kedalam silinder agar tidak ikut terbakar dan ketiga memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.
    Diameter piston bagian atas lebih kecil daripada bagian bawahnya, karena pada saat suhu tinggi bagian atas piston akan menerima kalor lebih besar daripada bagian bawahnya, sehingga ukuran piston akan sama antara atas dan bawah. Pada saat suhu tinggi antara piston dan silinder harus ada kerenggangan yang biasa disebut celah piston. Apabila celahnya terlalu besar akan terjadi kebocoran gas yang menyebabkan suara piston berisik. Apabila celahnya kecil akan menimbulkan gesekan yang lebih besar dimana piston akan menekan dinding silinder dapat merusak mesin.Celah piston bervariasi, antara 0,02 – 0,12 mm.

    4 Batang torak (Connecting Rod)


           Batang Piston menghubungkan piston dengan poros engkol, yang merubah gerak lurus menjadi gerak melingkar. Batang piston menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol. Komponen dari batang piston terdiri dari small end, big end, dan metal. Small End adalah bagian batang piston yang berhubungan dengan pin piston, seangkan Big End adalah bagian batang piston yang berhubungan dengan poros engkol. Metal dipasangkan pada big end untuk menghindari naiknya temperatur yang disebabkan oleh tingginya putaran poros engkol. Metal dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini di percikkan dari lubang oli ke bagian dalam piston untuk mendinginkan piston.
Dalam pemasangan batang piston harus dipasangkan sesuai dengan tanda, jika tidak sesuai akan menutup lubang oli. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat Buku Pedoman Reparasi.

5 Poros Engkol (Crank Shaft)

           Poros Engkol berfungsi merubah gerak turun naik piston melalui batang piston untuk selanjutnya diubah menjadi gerak putar. Poros Engkol dibuat dari bahan baja karbon khusus, sehingga memiliki daya tahan tinggi. Pada poros engkol ditambahkan counterbalance weight untuk menghindari getaran selama mesin berputar, karena crank pin terpasang tidak segaris dengan poros.

6 Roda Penerus (Flywheel)

           Roda Penerus merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang, yang dipasangkan dibelakang poros engkol. Fungsinya untuk menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan pada saat langkah usaha agar poros engkol tetap berputar trus pada langkah lainnya. Karena pada dasarnya poros engkol hanya mendapatkan tenaga putar pada saat langkah usaha saja. Pada roda penerus dilengkapi dengan ring gear pada sisi luarnya untuk perkaitan dengan starter pinion pada saat start mesin. Pada transmisi otomatis tugas roda penerus akan digantikan dengan torque converter.

7 Karter (Oil Pan)

            Karter terbuat dari baja press yang terletak dibawah blok silinder. Berfungsi untuk menampung oli mesin. Pada karter dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam dengan udara luar. Antara karter dengan blok silinder delengkapi dengan gasket untuk menghindari kebocoran pada oli mesin.

8 Kepala Silinder (Cylinder Head)

           Kapala Silinder dipasangkan diatas blok silinder dengan baut dan diantaranya diberukan gasket untuk menghindari kebocoran. Jumlah baut yang trdapat pada kepala silinder ada 10 buah (TOYOTA) dan dalam melepas baut ini ada urutannya, dimulai dari luar ke dalam secara bertahap. Untuk pemasangan adalah kebalikan dari pelepasan. Kepala Silinder terbuat dari besi tuang, atau paduan alumunium. Berfungsi sebagai ruang pembakaran, yang didalamnya terdapat beberapa komponen, diantaranya camshaft, valve lifter, pushrod, rocker arm, valve sring, valve in, valve ex, intake port, exhaust port, dan ater jacket.

           Demikian Komponen Mesin yang saya bahas, semoga bermanfaat. Apabila ada kekurangan mohon dimaafkan, saran dan kritik saya butuhkan supaya bisa berkembang.