Minggu, 19 April 2015

Komponen Mesin Mobil

1) Blok Silinder (Cylinder Block)

           Blok silinder merupakan bentuk dasar dari mesin yang berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar. Blok silinder terbuat dari besi tuang atau cor, tapi ada juga yang terbuat dari alumunium dengan tujuan untuk mengurangi berat dan mnambah panas radiasi. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang silinder yang didalamnya terdapat piston. Bagian atas blok silinder trdapat kepala silinder yang trdiri dari dua katup, yaitu katub hisap dan katub buang. Sedangkan dibagian bawah dari blok silnder membantuk ruang engkol untuk pemasangan properti, seperti dinamo starter, alternator, pompa bensin, dan distributor. Pada blok silinder, terdapat ruang kecil yang disebut water jacket yang berfungsi sebagai ruang bersirkulasinya air sebagai pendingin mesin.

    2) Silinder (Cylinder)
            Silinder merupakan tempat dimana piston bekerja. Konstruksinya harus presisi antara silinder dengan piston untuk menghindari terjadinya kebocoran gas supaya tenaga yang dihasilkan dapat maksimal. Pada bagian dinding silinder diberi krom untuk membatasi keausan yang disebabkan oleh gesekan antara piston dengan silinder. Jika dinding silinder telah aus, perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengebor dinding silinder dengan tore tune, sehingga ruang silinder menjadi lebih besar. Untuk hal ini diperlukan piston yang lebih besar karena bertambahnya ukuran silinder.

    3 Torak (Piston)
               Piston berfungsi menerima tekanan hasil pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol melalui batang piston. Piston terbuat dari campuran besi tuang dan aluminium. Piston bergerak naik turun secara terus menerus didalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang. Oleh sebab itu piston harus tahan terhadap tekanan dan suhu yang tinggi. Bentuk kepala pisston ada yang datar, cembung, dan ada yang cekung. Apapun bentuknya, setiap piston tetap dilengkapi dengan alur untuk penempatan ring piston dan lubang untuk pemasngan pena piston. Ring piston ada dua jenis, yaitu ring oli dan ring kompresi. Ring piston memiliki tiga peranan penting, pertama mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar selama langkah kompresi, kedua mencegah mengalirnya oli kedalam silinder agar tidak ikut terbakar dan ketiga memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.
    Diameter piston bagian atas lebih kecil daripada bagian bawahnya, karena pada saat suhu tinggi bagian atas piston akan menerima kalor lebih besar daripada bagian bawahnya, sehingga ukuran piston akan sama antara atas dan bawah. Pada saat suhu tinggi antara piston dan silinder harus ada kerenggangan yang biasa disebut celah piston. Apabila celahnya terlalu besar akan terjadi kebocoran gas yang menyebabkan suara piston berisik. Apabila celahnya kecil akan menimbulkan gesekan yang lebih besar dimana piston akan menekan dinding silinder dapat merusak mesin.Celah piston bervariasi, antara 0,02 – 0,12 mm.

    4 Batang torak (Connecting Rod)


           Batang Piston menghubungkan piston dengan poros engkol, yang merubah gerak lurus menjadi gerak melingkar. Batang piston menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol. Komponen dari batang piston terdiri dari small end, big end, dan metal. Small End adalah bagian batang piston yang berhubungan dengan pin piston, seangkan Big End adalah bagian batang piston yang berhubungan dengan poros engkol. Metal dipasangkan pada big end untuk menghindari naiknya temperatur yang disebabkan oleh tingginya putaran poros engkol. Metal dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini di percikkan dari lubang oli ke bagian dalam piston untuk mendinginkan piston.
Dalam pemasangan batang piston harus dipasangkan sesuai dengan tanda, jika tidak sesuai akan menutup lubang oli. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat Buku Pedoman Reparasi.

5 Poros Engkol (Crank Shaft)

           Poros Engkol berfungsi merubah gerak turun naik piston melalui batang piston untuk selanjutnya diubah menjadi gerak putar. Poros Engkol dibuat dari bahan baja karbon khusus, sehingga memiliki daya tahan tinggi. Pada poros engkol ditambahkan counterbalance weight untuk menghindari getaran selama mesin berputar, karena crank pin terpasang tidak segaris dengan poros.

6 Roda Penerus (Flywheel)

           Roda Penerus merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang, yang dipasangkan dibelakang poros engkol. Fungsinya untuk menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan pada saat langkah usaha agar poros engkol tetap berputar trus pada langkah lainnya. Karena pada dasarnya poros engkol hanya mendapatkan tenaga putar pada saat langkah usaha saja. Pada roda penerus dilengkapi dengan ring gear pada sisi luarnya untuk perkaitan dengan starter pinion pada saat start mesin. Pada transmisi otomatis tugas roda penerus akan digantikan dengan torque converter.

7 Karter (Oil Pan)

            Karter terbuat dari baja press yang terletak dibawah blok silinder. Berfungsi untuk menampung oli mesin. Pada karter dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam dengan udara luar. Antara karter dengan blok silinder delengkapi dengan gasket untuk menghindari kebocoran pada oli mesin.

8 Kepala Silinder (Cylinder Head)

           Kapala Silinder dipasangkan diatas blok silinder dengan baut dan diantaranya diberukan gasket untuk menghindari kebocoran. Jumlah baut yang trdapat pada kepala silinder ada 10 buah (TOYOTA) dan dalam melepas baut ini ada urutannya, dimulai dari luar ke dalam secara bertahap. Untuk pemasangan adalah kebalikan dari pelepasan. Kepala Silinder terbuat dari besi tuang, atau paduan alumunium. Berfungsi sebagai ruang pembakaran, yang didalamnya terdapat beberapa komponen, diantaranya camshaft, valve lifter, pushrod, rocker arm, valve sring, valve in, valve ex, intake port, exhaust port, dan ater jacket.

           Demikian Komponen Mesin yang saya bahas, semoga bermanfaat. Apabila ada kekurangan mohon dimaafkan, saran dan kritik saya butuhkan supaya bisa berkembang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar